Ini adalah ungkapan yang paling sempurna dalam menunjukkan ketinggian tingkat tanpa ujung. Tidak ada sesuatu pun kecuali dia berada dalam liputan Allah SWT. Ungkapan ini dapat pula diartikan sebagai Dzat Yang Mahatinggi dari sekutu dan lawan. Dengan kata lain, tidak ada tingkatan lain di atas tingkatan-Nya, dan semua tingkatan diliputi oleh-Nya.
Keberuntungan seorang hamba dari ism ini mengharuskan ia membayangkan bahwa Allah mempunyai ketinggian yang mutlak. Karena, dalam kenyataan, tidaklah ia mencapai suatu derajat kecuali ada pula derajat lain yang lebih tinggi darinya, yaitu derajat para nabi dan malaikat. Jadi, tidak ada yang lebih tinggi kecuali ada pula yang lebih tinggi lagi darinya. Contohnya, ketika Nabi Musa as. bertanya kepada Allah, “Adakah orang yang lebih alim dariku?” Maka dijawab oleh Allah: “Ada, yaitu wali kami, Khidhir.” Itulah yang disebutkan dalam kisah yang masyhur di dalam Alquran tersebut.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda condong kepada semua perkara yang luhur dan menjauhkan diri dari semua perkara yang rendah (buruk, hina). Dikatakan bahwa sesungguhnya Allah itu menyukai semua perkara yang luhur dan membenci semua perkara yang buruk. Dan disebutkan dari Imam Ali karramalahu wajhah: “Ketinggian kemauan itu termasuk sebagian dari iman.”
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya, jika dituliskan pada seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya, dan kalau dituliskan pada seorang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat karunia Allah SWT.
Keberuntungan seorang hamba dari ism ini mengharuskan ia membayangkan bahwa Allah mempunyai ketinggian yang mutlak. Karena, dalam kenyataan, tidaklah ia mencapai suatu derajat kecuali ada pula derajat lain yang lebih tinggi darinya, yaitu derajat para nabi dan malaikat. Jadi, tidak ada yang lebih tinggi kecuali ada pula yang lebih tinggi lagi darinya. Contohnya, ketika Nabi Musa as. bertanya kepada Allah, “Adakah orang yang lebih alim dariku?” Maka dijawab oleh Allah: “Ada, yaitu wali kami, Khidhir.” Itulah yang disebutkan dalam kisah yang masyhur di dalam Alquran tersebut.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda condong kepada semua perkara yang luhur dan menjauhkan diri dari semua perkara yang rendah (buruk, hina). Dikatakan bahwa sesungguhnya Allah itu menyukai semua perkara yang luhur dan membenci semua perkara yang buruk. Dan disebutkan dari Imam Ali karramalahu wajhah: “Ketinggian kemauan itu termasuk sebagian dari iman.”
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya, jika dituliskan pada seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya, dan kalau dituliskan pada seorang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat karunia Allah SWT.
Labels:
Power Khasiyat Asmaul Husna
Thanks for reading 37. Al ‘Aliy. Please share...!
0 Comment for "37. Al ‘Aliy"